Minggu, 24 April 2016

Generasi Muda Sebagai Suatu Konsep Yang Kreaktif Masa Depan Bangsa Bumi Surga Kecil yang Awas

Generasi Muda Sebagai Suatu Konsep Yang Kreaktif Masa Depan Bangsa Bumi Surga Kecil
Didalam masyarakat, generasi muda merupakan suatu entitas yang sangat potensial. Ibarat satu mata rantai yang terjurai panjang, posisi generasi muda dalam masyarakat menempati mata rantai yang paling sentral, berfungsi sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa yang telah diletakkan oleh generasi sebelumnya dan berkemampuan untuk mengisi dan membina kemerdekaan. Kedudukannya yang strategis ini membuat setiap bangsa menaruh berbagai harapan yang sangat besar kepada masyarakat yang terigal daerah belakang Kuyawege.Com
Harapan yang sangat besar terhadap generasi muda ini, pada sisi lain menimbulkan tanggung jawab yang sangat besar yang harus dipikul oleh generasi muda . Artinya generasi muda harus menjadi sosok yang mampu memenuhi harapan tersebut. Sementara itu menjadi sosok yang diharapkan itu tidak jadi dengan sendirinya. Mereka harus mampu ditempa dan menempa dirinya. Besarnya peranan generasi muda ini menyebabkan banyak ahli lebuh jauh mencoba meninjau apakah kegenerasi mudaan merupakan suatu konsep. Analisa kepemudaan sebagai suatu konsep ini menurut Abdul Gafur (1985 :14-15) perlu ditinjau dari tiga dimensi : Dimensi pmbangunan nasional, dimensi kebutuhan pembangunan dan dimensi regenerasi.
1. Dipandang dari Dimensi Pembangunan Nasional
Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya and seluruh masyarakat Indonesia –Papua pada Khusunya Daerah yang Tertinggal Kuyawage. Pengembangan generasi muda dalam konteks ini diarahkan untuk mempersiapkan kader-kader bangsa Pemimpin yang utuh dan paripurna berkualifikasi kader bangsa seperti yang diisyaratkan tujuan pembangunan nasional kita.
Pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan YME, mencerdaskan kehidupan bangsa, berketerampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan Secara Budaya Papua yang paling terunik adalah pengungan itu disana Kuyawage.
2. Dari Dimensi Kebutuhan Pembangunan
Pembangunan nasional bangsa Indonesia bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila. Untuk mencapai tujuan ini pembangunan membutuhkan tiga sumber utama, yaitu : Sumberdaya alam, sumber dana dan sumber insani. Kita mengakui kaum muda sebagai insani yang amat potensial bagi pembangunan, menempati lapisan terbesar dalam anggota masyarakat. Sumber ini tidak pernah habis, satu kekayaan Bumi Papua-Kuyawage yang tidak terhingga harganya. Menjadi berharga kalau disiapkan sebagai kader pembangunan. Dari pandangan inilah kita arahkan pengembangan generasi muda menuju kepada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan kerja. Dengan bekal seperti itu setiap pemuda Indonesia akan semakin bernilai dalam proses pembangunan. Dan makin membenarkan arti serta makna “ Pemuda adalah Harapan Bangsa”.
3. Dari Dimensi Regenerasi
Generasi muda adalah generasi penerus cita – cita perjuangan bangsa. Cita – cita besar perjuangan bangsa ini dituangkan secara mendasar dalam pembukaan UUD 1945. Rangkuman cita-cita itu dalam suatu nafas dapat kita nyatakan sebagai :
Utuhnya bengsa, tetap tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia, masyarakat adil dan makmur sejahtera lahir dan batin. Untuk mencapai cita-cita Nasional itu diperlukan semangat perjuangan seperti yang telah dikobarkan oleh pejuang tahun 1945. Nilai perjuangan inilah yang harus diwariskan oleh suatu generasi ke generasi berikutnya secara terus-menerus dan berkesinambungan. Proses ini kita lihat sebagai suatu proses regenerasi yang mengandung pengertian transformasi nilai budaya Bangsa yang telah dirangkum dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Pengembangan generasi muda dengan sendirinya harus diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dari setiap pemuda Indonesia untuk berperan sebagai transformator sebagai penerus cita-cita Proklamasi dan pelestarian Pancasila dan UUD 1945 tak lupa Budaya Papua yang Hidup Tampa tertulis yang dimiliki emosional yang positif itu sebagai Anak Adat
B. Tantangan dan Permasalahan Generasi Muda
Setiap generasi senantiasa dihadapkan pada situasi, kondisi, tantangan dan permasalahan yang berbeda. Namun pada hakekatnya berdasarkan perjalanan sejarah bangsa, generasi muda Indonesia senantiasa mampu menjawab setiap tantangan dan permasalahan yang dihadapi pada zamannya. Hal ini dapat kita simak dari catatan sejarah perjuangan bangsa Indonesia sebagai berikut : Pergerakan Budi Utomo 1908, Sumpah Pemuda 1928, Puncak perebutan Kemerdekaan 17 Agustus 1945, penumpasan G30 S.PKI 1965, dan gerakan Reformasi 1998. Sejalan dengan derasnya arus globalisasi serta kondisi kehidupan bangsa yang berada dalam keadaan carut-marut, baik dari segi ekonomi, politik, keamanan dan sosial budaya. Generasi muda sekarang dihadapkan pada beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Menuruni Idealisme, Patriotisme dan Nasionalisme
2. Rendahnya kualitas sumber daya manusia daeaah tebelakng
3. Ketenaga kerjaan
4. Krisis Nilai
5. Krisis Identitas
C. Peranan Pemuda Dalam Menyongsong Masa Depan Bangsa
Kondisi kehidupan bangsa yang kurang menguntungkan serta kompleksnya permasalahan yang dihadapi generasi muda sekarang ini menuntut adanya penyikapan dalam bentuk peran aktif membangun tatanan berbagai aspek kehidupan sehingga mampu membangun dan mengembangkan kembali sendi-sendi dasar kehidupan bangsa yang mampu membawa pencerahan pembangunan bangsa Indonesia ke depan. Urgensi penyikapan pemuda yang kontekstual dengan permasalahan sekarang antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatkan integritas moral dan ketakwaan terhadap Tuhan YME dalam kerangka membangun ketahanan mental dan nilai-nilai budaya bangsa dari ancaman pengaruh budaya asing ( westernisasi ) yang semakin menggejala.
2. Memupuk Idealisme, Patriotisme, Cinta tanah air, Persatuan dan Kesatuan serta solidaritas pemuda untuk memperkokoh tetap tegaknya Negara Kesatuan RI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
3. Meningkatkan kualitas SDM melalui penguasaan IPTEK memasuki era Globalisasi yang diwarnai dengan tingginya tingkat kompetitif antar bangsa dan pasar bebas (AFTA 2004).
4. Membangun motivasi wirausaha pemuda dalam rangka menumbuhkan kepeloporan dan kemandirian pemuda secara social ekonomi.
5. membangun tatanan kehidupan social budaya menuju terwujudnya masyarakat madani, yakni masyarakat yang tertib demokratis, dan sejahtera lahir batin sebagai anak adat Papua.
D. Kesimpulan
1. Generasi Muda sebagai suatu konsep perlu mendapat penajaman sehingga mampu meningkatakan pemahaman dan penyadaran akan fungsi dan peranannya sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa baik ditinjau dari dimensi pembangunan Nasional pada khusunya Papua-Kuyawage, dimensi kebutuhan pembangunan dan dimensi regenerasi.
2. Kompleksnya cakupan permasalahan yang dihadapi oleh generasi muda menuntut adanya penyikapan yang sangat mendasar dalam bentuk karya nyata (aksi) yang diarahkan pada pencerahan masa depan kehidupan pembangunan Daerah yang Terbelakang Kuyawage.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadwal Ibadah Rutin Persektor sekalingus aksi Sumbagan Sukarela dalam rangka kegiatan (MUA) KE-III IPM DK Wamena.

Pengurus IPM-DK Apresiasi setinggi tingginya dan sedalam dalamnya kpd Ketua Etiron Tabuni Sekertaris Nass Murib dan bendahara serta selur...